Kamis, 25 Desember 2014

Keajaiban Yang Tersembunyi Ketika Seorang Lelaki Bekerja

TANPA terasa, liburan sudah berlalu. Kini kita kembali memasuki hari kerja. Di sebagian orang, tentu wajar saja jika ada perasaan malas atau enggan ketika bekerja. Tapi ternyata, dalam Islam, bekerja bagi laki-laki merupakan salah satu yang dicontohkan oleh Rasulullah
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar mereka dapat mandiri dan tidak berpangku tangan pada orang lain, atau dikenal dengan istilah qaddirun ‘alal kasbi yang berarti memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri.
Dalam hidup ini manusia memiliki kebutuhan baik primer, sekunder ataupun tersier. Oleh karena itu manusia perlu bekerja agar mampu memenuhi kebutuhannya tersebut.
Islam lebih menghargai orang yang bekerja keras untuk menghidupi dirinya daripada menjadi pengemis. Orang yang bekerja diberi beberapa keutamaan sebagai berikut:
Memelihara Izzah sebagai seorang Muslim
Dari Muhammad bin Ashim, dia berkata, “Telah sampai berita padaku bahwa Umar bin Khatab ra. Jika melihat pemuda yang membuatnya kagum, maka ia akan menanyakan perihal anak itu, ‘apakah anak itu memiliki pekerjaan?’ jika dikatakan, ‘Tidak’, maka ia akan berkata, ‘Telah jatuh satu derajat anak muda itu di mataku’.”
Memiliki pekerjaan akan menjaga izzah sebagai seorang muslim. Seorang muslim yang tidak bekerja tentu derajatnya akan jatuh, meskipun ia seorang yang soleh dan taat beribadah.
Memelihara Kemuliaan sebagai Manusia
Imam Ar-Raghib al-Ishfahani pernah berkata, “Siapa saja yang tidak mau berusaha dan bekerja maka nilai kemanusiaannya telah rusak bahkan nilai kebinatangannya, dan menjadi orang yang telah mati.”
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengambil contoh yaitu masyarakat lebih menghargai tukang sayur keliling yang mampu menghidupi dirinya secara mandiri daripada pengangguran.
Menyeimbangkan Kehidupan
“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk penghidupan.” (QS An-Naba: 10-11)
Allah mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan. Allah memberi kesempatan kepada kaum Muslimin untuk bekerja mencari rezeki di siang hari, dan pada malam harinya digunakan untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga agar bisa kerja lagi pada esok harinya.
Tidak bekerja adalah sikap setan
Setan selalu membisikan pada manusia agar meninggalkan usaha dan ikhtiar, setan meniupkan rasa malas pada manusia agar manusia tidak berusaha. Cukup hanya menunggu sampai ketentuan takdir-Nya datang. Padahal rezeki harus dicari dengan kerja keras.
Disejajarkan kedudukannya dengan para syuhada
“Pedagang yang amanah dan benar akan bersama dengan para syuhada di hari Kiamat nanti.” (HR Ibnu Majah dan Al Hakim)
Seorang ayah yang bekerja keras menghidupi keluarganya adalah sejajar kedudukannya dengan para syuhada, anak muda bekerja untuk mencukupi kebutuhannya mulia seperti para syuhada begitu pula para pedagang di pasar yang jujur, amanah dan ikhlas dalam bekerja kedudukannya disamakan dengan kedudukan para syuhada. Begitulah Islam memuliakan orang yang bekerja dengan jujur dan amanah.
Kita memang belum pernah berperang seperti para Mujahid yang rela mempertaruhkan nyawanya, namun dengan bekerja secara jujur, Insya Allah pahala yang kita dapatkan dapat menyamai kemuliaan para mujahid tersebut.

Jenis-Jenis Puasa Syirik

LAZIMNYA, puasa-puasa yang biasa kita lakukan adalah puasa enam hari di bulan Syawal, puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, puasa hari Arofah, puasa Muharrom, puasa Assyuro, puasa Sya’ban, puasa pada bulan Harom (bulan yang dihormati) yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab, puasa Senin dan Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dawud, dan puasa Ramadhan.
Itu memang mempunyai landasan jelas dalam Al-Qura’an dan Sunnah Nabi. Ternyata di luar itu, praktiknya ada sebagian manusia yang “kreatif” dan melahirkan jenis-jenis puasa, bahkan tidak sedikit yang mengamalkannya karena dipercaya akan melahirkan kesaktian.

Jumat, 05 Desember 2014

Saat Marah, Jangan Lakukan 4 Hal Ini Pada Anak!

Menjadi orang tua bukan tugas yang mudah. Anda harus belajar untuk menjadi sabar, dan berusaha menyaring setiap kata yang Anda sampaikan pada anak. Selain kata-kata, Anda juga harus bisa mencontohkan sikap yang baik padanya. Nah, berikut adalah empat hal yang tidak boleh dilakukan pada anak ketika Anda sedang marah. Mari kita simak bersama!
1. Menggunakan bahasa kasar
Beberapa orang tua sering kali menggunakan bahasa kasar pada anak-anak mereka. Perilaku tersebut akan meninggalkan kesan buruk pada anak dan membuat mereka jadi keras. Pastikan Anda tidak menggunakan bahasa kasar ketika Anda sedang marah.

Minggu, 30 November 2014

Fenomena Facebook : Manfaat dan Mudharat

Dewasa ini siapa yang tidak mengenal facebook? Sebuah situs pertemanan yang dipopulerkan pada tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg seorang mahasiswa “drop out” Universitas Harvard, Amerika Serikat ini memang kini telah menjadi sebuah fenomena sosial tersendiri dalam masyarakat Indonesia.

Pada awalnya facebook tidak banyak dilirik oleh para pengguna internet di Indonesia. Keberadaannya masih tertutupi oleh situs pertemanan lainnya, seperti Friendster dan MySpace. Namun mulai akhir 2007, facebook mulai mendapat perhatian dari masyarakat. Hingga pada tahun 2008, jumlah pengguna facebook meningkat hingga 645% dari tahun sebelumnya (atau sekitar 0,4% dari penduduk Indonesia yang berjumlah 237 juta jiwa). Bahkan berdasarkan data terkahir pada tanggal 29 Mei 2009, jumlah facebookers—sebutan bagi para pengguna facebook—mencapai angka 3,205,660 orang atau 1,68% dari total pengguna facebook di seluruh dunia. 

Senin, 01 September 2014

Manfaat Air Putih Bagi Penderita Asam Urat

Banyak manfaat air putih bagi penderita asam urat. Di Jepang, tren minum air putih setelah bangun tidur telah menjadi kebiasaan di sana. Orang Jepang percaya bahwa dengan minum air putih 1,5 liter setelah bangun bagi dapat mengurangi gangguan penyakit yang diderita, termasuk penyakit asam urat. Artikel berikut akan membahas mengenai manfaat air putih bagi penderita asam urat.

Etika Berdebat

Perdebatan adalah hal yang biasa dan lumrah dalam kehidupan. Perdebatan dapat timbul karena tak semua isi kepala manusia itu sama. Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya. Allah Subhanahu wa ta’ala juga menciptakan perbedaan-perbedaan diantara setiap manusia. Menurut saya, dengan adanya perbedaan itulah kita  diajarkan untuk saling menghargai sesama, juga melatih kesabaran kita, apakah kita cukup berbesar hati menerima segala perbedaan yang ada?
Justru perbedaan itulah yang akan membuat dunia ini semakin berwarna, meski harus ada perdebatan di dalamnya.  Namun sebagai manusia yang mencoba untuk lebih baik lagi, ada baiknya kita tetap selalu berada di koridor syariah. Berdebat secara sehat, misalnya. Tanpa panjang lebar lagi (karena sudah terlalu panjang kali lebar saya berkata-kata), saya coba uraikan etika berdebat dalam Islam dari beberapa sumber yang telah saya baca. Semoga berguna bagi para debaters, baik saat berdebat/diskusi di dunia nyata maupun dunia maya.

Kamis, 21 Agustus 2014

Hikmah dan Rahasia Mengapa Buang Angin Membatalkan Wudhu

Mengapa buang angin membatalkan wudhu? Jawaban paling umum adalah, karena ini masalah ibadah. Ibadah adalah perkara tauqifiyah yang harus berlandaskan syariat. Seperti apa ketetapan Allah dan Rasul-Nya, umat Islam wajib mengikutinya.

Tak berhenti pada jawaban itu, Direktur Asosiasi Riset Ilmiah Universitas Al Azhar Syaikh Ali Ahmad Al Jurjawi terus memikirkan masalah ini, hingga kemudian ia mengungkap hikmah dan rahasia mengapa buang angin membatalkan wudhu.

Tata Cara Mandi Wajib (Junub)

Ketika seorang muslim berhadats besar (junub), maka ia wajib mandi agar kembali suci. Berikut ini tata cara mandi wajib sesuai tuntunan Rasulullah dalam hadits-hadits shahih:

1. Niat

Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa, sebagaimana ia membedakan ibadah dengan adat/kebiasaan.



إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Semua amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang ia niatkan” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Membersihkan kedua telapak tangan

Yakni menyiram/membasuh tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, menyiram/membasuh tangan kanan dengan tangan kiri. Diulangi tiga kali


عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا
“Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali...” (HR. Muslim)

Rabu, 26 Maret 2014

KIAT MENUNTUT ILMU YANG BERKAH

Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap sesuatu ada jalannya, dan jalan menuju surga adalah ilmu”. Kalau ilmu diibaratkan jalan menuju surga, maka kondisi ilmu sebagai jalan juga bermacam-macam. Ada ilmu yang bisa menjadi jalan yang baik, cepat dan bebas hambatan—atau jalan tol—ada juga ilmu yang justru menjadi jalan terjal dan rusak. Ini adalah jalan yang membahayakan.
Ilmu yang bisa menjadi jalan yang baik adalah ilmu yang bermanfaat dan berkah. Ilmu semacam inilah yang akan membuahkan kebajikan dan kebahagiaan bagi pemiliknya secara khusus, dan bagi umat secara umum baik di dunia maupun di akhirat. Dengan keberadaan ilmu semacam ini, kehidupan menjadi indah dan menyenangkan laksana surga. Ilmu yang akan bermanfaat dan membawa berkah adalah ilmu yang diperoleh dengan etika dan cara-cara yang benar. Sebaliknya, ilmu yang tidak disertai dengan etika hanya akan menjadi bencana.

Minggu, 23 Maret 2014

Hakikat Kebaikan Adalah Kesuksesan

Kenapa orang yang baik itu sering kali tampak tak menonjol, orang baik itu sulit untuk sukses? Sebenarnya orang yang baik pun tidak akan sukses karena dia tidak tahu bagaimana kebaikan itu menguatkannya. Karena kebanyakan dari mereka malah mengunci keberhasilan mereka dengan mengatakan bahwa bila ia bertindak jujur akan sulit untuk sukses, Maka bagaimana seseorang yang masih mempercayai hal tersebut mampu berhasil dengan kebaikan yang ia lakukan. Padahal Allah SWT mengajarkan hakikat kesuksesan bagi seorang muslim adalah kebaikan. Sudah lupakah kita akan fitrah ini, atau kita mulai mengingat kembali fitrah ini.
Setiap orang itu akan menghadapi kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah disempurnakanlah balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka itulah kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Al Imran: 185)

Penghapusan Mata Pelajaran TIK Melemahkan Kemampuan Siswa

Penghapusan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada kurikulum 2013 di tingkat SMP dan SMA, menuai protes. Tidak hanya dari kalangan guru-guru pengajar TIK di sekolah-sekolah, namun juga dari forum yang konsen pada perkembangan TIK.

Salah satu protes dilontarkan Forum Telematika Kawasan Timur Indonesia. Menurut ketuanya, Hidayat Nahwi Rasul, penghapusan mata pelajaran TIK berpotensi membuat anak-anak Indonesia kian konsumtif dan melemahkan kemampuan siswa untuk produktif dan menguasai TIK di era teknologi informasi dan komunikasi.

"Ini sebuah fakta yang menunjukkan bahwa betapa negara membiarkan tunas bangsanya untuk tidak bisa produktif dan siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain," ujar Hidayat, Kamis (13/6).