Kamis, 07 Desember 2017

Catatan dari Ujian Akhir Semester

Dimanapun yang namanya hidup selalu ada ujian yang harus dihadapi. Bisa ujian itu terasa mudah tapi bisa juga terasa sulit/berat, tergantung bagaimana menyikapi ujian tersebut. Sama seperti anak sekolah, mereka mesti juga akan bertemu dengan berbagai ujian sesuai dengan kompetensi yang mereka geluti. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk menghadapi ujian, ada yang serius, asal asalan, atau bahkan tidak persiapan sama sekali. Ada banyak alasan yang disampaikan kenapa mereka bersikap begitu. Apapun hasilnya, ada beberapa catatan terkait masalah tersebut (kasus Rabu 6 Desember 2017):

  1. Anak-anak hanya mau membaca buku atau yang sejenis ketika ada kompensasi yang akan mereka terima. Contoh: mau membaca jika ada ujian, jika diberi nilai, dll. Ketika tidak ada kompensasi cenderung tidak mau membaca.
  2. Belajar menghadapi ujian dilakukan jika waktunya sudah sangat dekat. Contoh: jika ujian kamis pagi, maka belajar baru rabu sore atau malam kamis. Hal ini berakibat banyak materi yang tidak bisa dikuasai dengan baik, karena waktu dan tenaga yang tidak maksimal.
  3. Bagi yang bercita-cita akan menerapkan elearning, maka perlu dicari solusi yang tepat, model apa yang harus diterapkan dengan kondisi anak yang seperti itu.