Sabtu, 06 Januari 2024

Procurement

 

PROCUREMENT

A.                Apa sih Itu Procurement?

Procurement dapat didefinisikan sebagai kegiatan mencari dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Kegiatan ini dimulai dengan analisis kebutuhan perusahaan dan meluas ke identifikasi vendor, negosiasi, proses pembelian dan pembayaran, serta pencatatan riwayat pengadaan, termasuk faktur dan bukti pembayaran.

Procurement adalah salah satu aspek terpenting dalam bisnis dan manajemen perusahaan. Pentingnya pengadaan terletak pada kemampuannya untuk memungkinkan perusahaan menemukan vendor dan memenuhi kebutuhan perusahaan dengan harga yang kompetitif. Pengadaan juga berperan penting dalam menjaga hubungan baik antara perusahaan dan vendor yang sudah dapat dipertanggungjawabkan.


B.                 Apa Saja Perbedaan Procurement dan Purchasing?

Secara umum, perbedaan antara procurement dan purchacing terletak pada cakupan prosesnya. Purchasing hanya mencakup proses transaksi pembelian barang dan jasa yang telah diputuskan. Di sisi lain, proses procurement jauh lebih luas. Tahapan yang terjadi dalam pengadaan mulai dari menganalisis kebutuhan perusahaan, mencari pemasok dan vendor, menegosiasikan harga, serta mencatat dan menyimpan dokumen pembelian.

Selain itu, salah satu perbedaan lainnya adalah procurement juga memiliki fungsi untuk menjaga hubungan antara vendor yang bertanggung jawab dengan perusahaan. Hubungan ini tentu saja diperlukan dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan kembali.

C.                 Jenis-Jenis Procurement yang Perlu Diketahui

Secara umum, aktivitas procurement di suatu perusahaan terdiri dari 4 jenis. Di antaranya:

1.      Direct Procurement merupakan aktivitas pengadaan dan pembelian barang atau jasa yang dibutuhkan dalam proses produksi. Misalnya, bahan baku mentah dan komponen permesinan untuk proses manufaktur. Selain itu, pembelian barang wholesale untuk kemudian dijual dalam retail juga termasuk dalam direct procurement.

2.      Indirect Procurement. Berbanding terbalik dengan tipe Direct, Indirect Procurement melibatkan pengadaan barang dan jasa yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Misalnya, perlengkapan kantor, jasa marketing, furnitur, layanan konsultan, dan lainnya.

3.      Goods Procurement adalah proses pengadaan dan pembelian kebutuhan perusahaan yang terbatas pada jenis barang fisik. Seperti bahan baku mentah, perlengkapan kantor, furnitur, hingga berlangganan software.

4.      Services Procurement berfokus pada pengadaan dan pembelian kebutuhan perusahaan berupa layanan jasa. Seperti firma hukum, marketing, kontraktor, dan jasa keamanan.

D.                Proses dalam Aktivitas Procurement

Sebagai suatu hal vital dalam dunia bisnis, procurement memerlukan proses yang cukup panjang dan detail. Merujuk pada Netsuite, proses procurement dari awal hingga akhir setidaknya memerlukan 9 tahapan, yaitu sebagai berikut:

1.      Identifikasi barang ataupun jasa yang perusahaan butuhkan. Pada tahap ini, seorang pegawai procurement diperlukan untuk menganalisis barang atau jasa apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2.      Pengajuan Purchase Request. Purchase request atau biasa juga disebut dengan purchase requisition adalah dokumen yang diajukan kepada perusahaan yang berisi permohonan pembelian atas suatu barang atau jasa yang dibutuhkan untuk operasional bisnis perusahaan.

3.      Pencarian dan pemilihan supplier atau vendor. Ketika purchase request sudah disetujui, tahap selanjutnya adalah mencari dan memilih vendor berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertimbangan tersebut di antaranya, kualitas barang atau jasa, harga yang ditawarkan, dan juga reputasi serta akuntabilitas dari vendor itu sendiri.

4.      Negosiasi harga. Salah satu tahapan vital dalam proses procurement adalah untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan dengan harga terbaik dan kompetitif. Untuk bisa mendapatkan ini, maka proses negosiasi harga pun diperlukan untuk mencapai kesepakatan harga yang sesuai.

5.      Pembuatan Purchase Order (PO). Purchase order merupakan dokumen yang ditujukan kepada supplier atau vendor dan berisi daftar barang atau jasa yang akan dibeli.

6.      Penerimaan dan pengecekan kesesuaian barang yang telah diterima. Pada tahap ini perlu untuk mengecek kesesuaian barang yang diterima dengan jumlah order yang dibuat sebelumnya. Tahap ini juga dilakukan untuk memastikan kualitas barang yang diterima, termasuk apakah ada kerusakan pada barang yang dikirimkan atau tidak.

7.      Three-way Matching. Setelah tahap pengecekan barang, tahapan selanjutnya adalah three-way matching. Three-way matching sendiri adalah proses untuk memastikan kesesuaian antara purchase order, dokumen pengiriman, dan invoice yang diterima sebelum melakukan pembayaran.

8.      Pembayaran. Ketika pada proses three-way matching semuanya sudah sesuai, tahapan selanjutnya adalah melakukan pembayaran atas barang atau jasa yang telah diterima kepada vendor.

9.      Pencatatan seluruh riwayat proses procurement. Pencatatan menjadi salah satu hal penting dalam proses procurement. Pasalnya, pencatatan dan pengarsipan segala dokumen procurement dari purchase request, purchase order, dokumen pengiriman, hingga invoice, membantu proses audit dan kalkulasi pajak perusahaan.

Sumber

Hidayati. 2023. Mengenal Procurement. Definisi, Proses, Tugas & Tanggung Jawabnya dalam https://id.prosple.com/career-planning/mengenal-procurement-definisi-proses-tugas-tanggung-jawabnya diakses tanggal 6 Januari 2024.