Ternyata salah, mungkin itu yang pas untuk
coretan ini. Pernah ku sangka ada trauma atas sebuah kejadian, ternyata tidak ,
karena peristiwa itu terulang kembali. "Pelanggaran" sebuah aturan
atas nama persahabatan. Hanya saja ekspresi rasa "bangganya", tidak
diekspos di ruang publik (termasuk medsos). Semoga perkiraanku salah,
tapi jika benar, akan muncul pertanyaan apa arti sahabat? Bukankah sahabat itu
akan mengingatkan ketika kita salah, bukan meng iyakan semua apa yang menjadi
perkataan dan perbuatan kita. Aku sempat berpikir, jangan-jangan ini ekspresi
rasa terasing, atau pembelaan atas kegagalan/keengganan membuka diri dengan
orang lain. Entah....
#eling_lan_waspada
#terasing_3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong tuliskan komentar dengan bahasa yang sopan