Senin, 22 Oktober 2012

Kebaikan Dua Kekuatan, Ilmu dan Pengamalan


Oleh: Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah


Allah Ta’ala berfirman:



وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS Al-Ashr [103] : 1-3)

Imam Syafi’i berkata: “Jika seluruh manusia memikirkan surat Al-Ashr ini, maka surat tersebut sudah cukup untuk mereka.”

Penjelasan surat di atas, bahwa sifat mulia itu ada empat, dan dengan memiliki keempat sifat tersebut, seseorang mendapatkan puncak kesempurnaan. Keempat sifat tersebut adalah:


Pertama: Mengetahui kebenaran

Kedua: Mengamalkannya

Ketiga: Mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya

Keempat: bersabar pada saat mempelajarinya, mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain.

Allah Ta’ala menyebutkan keempat sifat tersebut di dalam surat Al-Ashr. Pada surat tersebut, Allah Ta’ala bersumpah dengan masa, bahwa semua manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran dan membenarkannya. Ini tingakatan pertama.

Tingkatan kedua, yaitu orang-orang yang beramal shalih, yaitu orang-orang yang mengamalkan kebenaran yang mereka ketahui.

Tingakatan ketiga, orang-orang yang saling menasihati dalam kebenaran, yaitu kelompok yang saling menasihati untuk mempelajari kebenaran tersebut.

Tingakatan keempat, orang-orang yang saling menasihati dengan kesabaran, yaitu orang-orang yang bersabar terhadap kebenaran dan saling menasihati untuk bersabar dan tegar terhadap kebenaran.

Inilah puncak kesempurnaan. Sesungguhnya kesempurnaan itu hendaklah seseorang mampu mencapai kesempurnaan untuk dirinya dan mampu menyempurnakan orang lain. Kesempurnaan dirinya ialah dengan memperbaiki kedua kekuatannya; kekuatan ilmu dan kekuatan pengamalan. Kekuatan ilmu adalah dengan berilmu dan kekuatan pengamalan dengan mengerjakan amal shalih, menyempurnakan orang lain, mengajarkannya kepadanya, bersabar terhadapnya, dan menasihatinya bersabar terhadap ilmu dan pengamalannya. 

Surat ini kendati ringkas namun termasuk surat yang sangat lengkap membahas kebaikan dengan seluruh aspeknya. Segala puji bagi Allah yang menjadikan kitab-Nya lengkap hingga tidak membutuhkan yang lain, menyembuhkan segala penyakit dan memberi petunjuk kepada kebaikan.


Sumber: Buah Ilmu (Al-Ilmu) oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Buku ini merupakan ringkasan mengenai keutamaan ilmu dalam buku Miftah Daar As-Sa’adah hal. 219-542, diringkas dan ditahqiq oleh Abu Al-Harits Al-Halbi Al-Atsari, Penerbit Pustaka Azzam, 2004.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong tuliskan komentar dengan bahasa yang sopan